LAHORE, AYOJAKARTA.COM -- Belasan dokter dan suster Pakistan mogok makan untuk menuntut APD yang baik untuk para pekerja yang sedang merawat pasien Covid-19 pada Jumat (25/4/2020).
Pekerja medis sudah mengeluhkan selama berminggu-minggu karena terjadinya kekurangan APD di rumah sakit mereka, hingga lebih dari 50 dokter ditahan karena meminta pasokan APD lebih banyak di Kota Quetta pada awal April.
Menurut Asosiasi Dokter Muda (ADM), pekerja garda depan sedang dalam kondisi rentan dengan lebih dari 150 pekerja medis dites positif Covid-19 di Provinsi Punjab yang merupakan salah satu provinsi yang terdampak terburuk.
AYO BACA : Terkait Virus Corona Polisi Tembak Mati Warga, Warga Somalia Tuntut Keadilan
Para pemrotes tetap bekerja di rumah sakit sambil bergiliran berdemonstrasi di depan kantor otoritas kesehatan di Ibu Kota Provinsi Lahore.
“Kami tidak berniat berhenti sampai pemerintah mendengarkan permintaan kami. Mereka terus menolak menuruti permintaan kami,” ujar dokter Salman Haseeb.
Haseeb yang mengepalai aliansi Grand Health Alliance yang mengorganisir protes mengakui sudah mogok makan sejak Kamis (16/4/2020).
AYO BACA : Tagar #KIMJONGUNDEAD Trending, Begini Reaksi Warganet
Aliansi tersebut mengatakan 30 dokter dan suster sudah melakukan mogok makan, dan hingga 200 petugas medis ikut dalam demonstrasi harian.
Persatuan Petugas Medis Punjab mendukung aliansi ini dan juga meminta APD yang cukup untuk para petugas medis.
“Kami hanya meminta keadilan untuk komunitas kami,” jelas ketua ADM, Khizer Hidayat.
Dia juga menambahkan kalau staf rumah sakit tidak akan meninggalkan pekerjaan mereka untuk demonstrasi.
Dilansir AFP, Kementerian Kesehatan Provinsi mengatakan, sudah menyediakan rumah sakit dengan APD yang cukup setelah pekerjaan lain diselesaikan.
Pemerintah Punjab juga mengatakan bahwa pekerja medis akan diberikan gaji tambahaan dan asuransi kehidupan. Hampir setengah dari 12 ribu kasus Covid-19 di Pakistan terjadi di Provinsi Punjab. (M Al Iqbal)
AYO BACA : WHO Peringatkan, Pasien Sembuh COVID-19 Belum Tentu Aman Infeksi Kedua